Indeks Kualitas Air di Indonesia Berhasil Mencapai Nilai Tertinggi di Tahun 2022

Pada 2022 indeks kualitas air di Indonesia hampir mencapai target 55,03 poin, namun berhasil menjadi poin tertinggi dalam 8 tahun terakhir

Indeks Kualitas Air di Indonesia Berhasil Mencapai Nilai Tertinggi di Tahun 2022 Aliran Air Sungai dari Hulu ke Hilir. (Sumber: Shutterstock)

Pada tahun 2022, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia mengalami kenaikan 0,97 poin dibanding tahun sebelumnya. Perhitungan nilai IKLH Indonesia Tahun 2022 diperoleh dari 7.331 lokasi pemantauan kualitas air, 3.076 lokasi pemantauan kualitas udara, dan 970 lokasi pemantauan kualitas air laut di seluruh Indonesia. Sementara itu, 514 data pemantauan kualitas tutupan lahan diperoleh dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Dalam kerangka DPSIR (driving force (faktor pendorong), pressure (tekanan), state (keadaan), impact (dampaknya) dan response), variabel state sudah diukur melalui IKLH. Variabel lainnya yang tak kalah penting adalah respon yang menggambarkan kapasitas daerah untuk memitigasi faktor pendorong, tekanan, dan dampaknya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan, skor Indeks Kualitas Air (IKA) di Indonesia sebesar 53,88 poin pada 2022. Namun skor tersebut belum memenuhi target pada 2022 yang sebesar 55,03 poin. Skor IKA pada 2022 mengalami kenaikan 2,01% dibandingkan setahun sebelumnya pada 2021, skor IKA Indonesia terpantau sebesar 52,82 poin.

Dalam 8 tahun terakhir, indeks kualitas air di Indonesia cenderung mengalami fluktuasi. Capaian indeks tertinggi terjadi pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun lainnya dari 2015-2022.

Berdasarkan wilayahnya, ada 14 provinsi dan 225 kabupaten/kota yang berhasil mencapai target skor IKA pada 2022. Dengan sebanyak 192 kabupaten/kota dari 4.884 titik pantau mengalami peningkatan. Sementara itu, sebanyak 157 kabupaten/kota dari 3.881 titik pantau tercatat mengalami penurunan.

Peningkatan yang terjadi pada 192 kabupaten/kota tersebut disebabkan oleh ketersediaan anggaran dan implementasi kegiatan yang berjalan dengan baik.

Sedangkan capaian indeks terendah selama 8 tahun terakhir terjadi pada tahun 2016 dengan indeks 50,2 poin. Angka tersebut berhasil meningkat 5,5 persen di tahun 2017 menjadi 53 poin. Selama kurun waktu 8 tahun, indeks kualitas air turun sebanyak 3 kali, lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi. Peningkatan IKA terjadi 4 kali berturut-turut sejak tahun 2017, 2019, 2020, dan 2022 dengan masing-masing memiliki poin diatas 52 poin. Hal tersebut menunjukkan kinerja yang baik bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus meningkatkan indeks kualitas air yang ada di Indonesia.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Editor

Konten Terkait

GNFI Bawa Pulang Penghargaan Media Brand Awards 2024

GNFI meraih Media Brand Awards 2024 kategori Media Nasional Terbaik, menunjukkan komitmennya untuk memberikan konten berkualitas bagi publik.

Hero Serves Hero: Bentuk Apresiasi Transjakarta Terhadap Pelanggan

Transjakarta gelar acara Hero Serves Hero guna apresiasi pelanggan setianya. Sebagai bentuk komitmen, aplikasi terbaru TJ: Transjakarta juga dirilis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook