Bukan Bali Atau Jakarta, Ini Daerah dengan Tingkat Penghunian Hotel Tertinggi

TPK menjadi salah satu indikator yang dapat mencerminkan pertumbuhan industri perhotelan.

Bukan Bali Atau Jakarta, Ini Daerah dengan Tingkat Penghunian Hotel Tertinggi Ilustrasi Hotel Bintang di Indonesia | Freepik

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) merupakan salah satu indikator penting dalam industri perhotelan yang menggambarkan persentase kamar hotel yang terisi dalam suatu periode tertentu.

TPK dihitung berdasarkan jumlah kamar yang terpakai dibandingkan dengan jumlah kamar yang tersedia. Angka ini menjadi tolok ukur utama dalam menilai kinerja bisnis perhotelan, karena semakin tinggi TPK, semakin optimal pemanfaatan kamar hotel yang tersedia.

TPK Hotel Bintang Berbeda-Beda di Setiap Daerah

TPK hotel berbintang di setiap daerah di Indonesia juga menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Faktor-faktor seperti daya tarik wisata, kegiatan bisnis, dan acara skala nasional atau internasional berperan besar dalam menentukan tingkat hunian.

Misalnya, daerah dengan sektor pariwisata yang berkembang biasanya memiliki TPK yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang bergantung pada perjalanan bisnis musiman. Selain itu, periode waktu seperti liburan panjang, musim wisata, atau acara besar juga dapat menyebabkan fluktuasi TPK yang cukup tajam.

Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan TPK hotel bintang tertinggi sepanjang tahun 2024 | GoodStats

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Timur mencatat tingkat penghunian kamar hotel berbintang tertinggi di Indonesia pada tahun 2024, dengan angka mencapai 65,09%.

Tingginya TPK di provinsi ini dapat dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, terutama karena keberadaan industri tambang, gas, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang meningkatkan jumlah kunjungan bisnis dan perjalanan dinas.  

Di posisi kedua, Bali memiliki TPK sebesar 62,35%. Sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan infrastruktur pariwisata yang kuat, termasuk hotel-hotel berbintang yang menawarkan berbagai fasilitas mewah, tingkat hunian di Bali tetap tinggi sepanjang tahun, terutama selama musim liburan dan event internasional.

Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan mencatat TPK yang hampir sama, masing-masing sebesar 56,57% dan 56,4%. Kepulauan Riau dikenal sebagai destinasi wisata dengan banyak resor eksklusif, terutama di Batam dan Bintan, yang sering dikunjungi wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Sementara itu, Kalimantan Selatan memiliki peran sebagai pusat perdagangan dan bisnis di wilayah Kalimantan, sehingga hotel berbintang di daerah ini banyak digunakan untuk keperluan perjalanan dinas dan pertemuan bisnis.

DI Yogyakarta dengan TPK 55,76% menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan budaya tetap menjadi daya tarik utama di daerah ini. Provinsi ini dikenal sebagai pusat wisata sejarah, pendidikan, dan kuliner yang terus menarik wisatawan sepanjang tahun.

Hal yang serupa juga terjadi di Sulawesi Tengah yang mencatat TPK sebesar 55,03%. Pertumbuhan sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi yang meningkat, terutama di sektor pertambangan, berkontribusi terhadap tingginya tingkat hunian hotel berbintang di provinsi ini.

Jawa Timur berada di posisi berikutnya dengan TPK 53,58%. Sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar di Indonesia, provinsi ini memiliki banyak kota dengan aktivitas bisnis yang tinggi, seperti Surabaya dan Malang, yang menjadi daya tarik utama bagi para pelaku bisnis dan wisatawan.

Papua Selatan juga mencatat angka yang cukup tinggi, yakni 53,4%, yang kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan kegiatan ekonomi dan proyek pembangunan di wilayah tersebut.

DKI Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki TPK sebesar 53,28%, yang mencerminkan tingginya mobilitas bisnis dan event internasional.

Di posisi terakhir dalam daftar ini, Kalimantan Utara mencatat TPK 53,03%. Pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada sektor pertambangan dan perkebunan tampaknya turut mendorong permintaan akan akomodasi hotel berbintang di provinsi ini.

TPK Hotel Bintang di Indonesia

Lebih lanjut, berdasarkan data dari BPS, TPK hotel berbintang di Indonesia menunjukkan bahwa hotel bintang 4 memiliki tingkat hunian tertinggi, yaitu 57,16%.

Hotel bintang 4 memiliki TPK tertinggi di Indonesia | GoodStats

Tingginya TPK pada hotel bintang 4 dapat dikaitkan dengan keseimbangan antara kualitas layanan dan harga yang masih relatif terjangkau dibandingkan hotel bintang 5. Hotel jenis ini banyak diminati oleh wisatawan bisnis maupun wisatawan yang mencari kenyamanan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi.

Sementara itu, hotel bintang 5 mencatat TPK sebesar 56,38%, sedikit lebih rendah dibandingkan hotel bintang 4. Meskipun menawarkan fasilitas mewah dan pelayanan eksklusif, harga yang lebih tinggi bisa menjadi salah satu faktor yang membatasi tingkat okupansi.

Hotel bintang 3 berada di posisi selanjutnya dengan TPK sebesar 51,47%. Hotel jenis ini sering menjadi pilihan utama bagi wisatawan domestik, terutama yang mencari keseimbangan antara harga dan fasilitas.

Banyak hotel bintang 3 yang terletak di pusat kota atau dekat dengan destinasi wisata, sehingga menarik bagi pelancong yang ingin menghemat biaya penginapan tanpa mengorbankan kenyamanan.

Hotel bintang 2 mencatat TPK sebesar 47,84%, menunjukkan bahwa hotel dengan kategori ini masih memiliki tingkat okupansi yang cukup baik. Hotel bintang 2 biasanya lebih banyak ditemukan di daerah yang tidak terlalu padat wisatawan, serta menjadi pilihan bagi pelancong dengan anggaran terbatas atau perjalanan bisnis dengan skala yang lebih kecil.

Di posisi terakhir, hotel bintang 1 memiliki tingkat hunian terendah, yaitu 34,94%. Hotel dengan kategori ini umumnya menawarkan fasilitas yang lebih sederhana dengan harga yang lebih murah, tetapi kurang diminati dibandingkan hotel dengan bintang yang lebih tinggi.

Persaingan dengan penginapan non-bintang seperti guest house, hostel, dan akomodasi berbasis digital juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi rendahnya TPK pada hotel bintang 1.

Baca Juga: Perkembangan Bisnis Hotel Bintang di Indonesia

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Resmi Dibuka Besok

Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 untuk sekitar 2.000 lowongan kerja akan dimulai pada hari Jumat, 7 Maret 2025.

Lebih dari 1 Juta Tiket Kereta Terjual untuk Mudik Lebaran, Stasiun Mana yang Paling Ramai?

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, tidak heran jika kereta api menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam perjalanan mudik Lebaran.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook