UNESCO atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization telah mengakui ribuan situs warisan dunia secara global. Pengakuan UNESCO ini penting sebagai salah satu upaya pelestarian warisan dunia agar tercatat secara sistematis bagi generasi mendatang.
Situs-situs yang diakui UNESCO dapat berupa situs alam seperti taman nasional, situs arkeologis, cagar budaya, maupun situs budaya yang memiliki nilai penting bagi sejarah dan peradaban manusia.
10 Negara dengan Jumlah Situs Warisan Dunia UNESCO Terbanyak
Bagi banyak negara, memiliki jumlah situs warisan yang diakui menjadi salah satu bukti kekayaan kultural dan aset yang berharga. Oleh karena itu, jumlah klaim situs ke UNESCO cukup tinggi. Berikut ini beberapa negara yang berhasil tercatat memiliki jumlah situs warisan dunia terbanyak yang diakui UNESCO.
Ilustrasi di atas menampilkan 10 negara dengan jumlah situs warisan dunia terbanyak berdasarkan data UNESCO. Italia menempati peringkat pertama dengan 60 situs, diikuti oleh China yang memiliki 59 situs. Kedua negara ini mencerminkan kekayaan sejarah, budaya, dan arsitektur yang luar biasa.
Setelah kedua negara itu, negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Prancis, Spanyol, dan Inggris juga mendominasi daftar. Ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen negara Eropa dalam melestarikan warisan budaya dunia.
Menjadi negara Asia dengan warisan budaya yang sangat diakui setelah China, India menempati peringkat keenam dengan 43 situs. Sementara, Meksiko dengan 35 situs menempati peringkat ketujuh, menjadi satu-satunya negara Amerika Latin pada daftar di atas.
Secara keseluruhan, grafik ini menunjukkan bahwa Eropa dan Asia memiliki konsentrasi terbesar dari Situs Warisan Dunia UNESCO, yang mencerminkan sejarah panjang peradaban dan upaya pelestarian yang kuat di kawasan-kawasan tersebut.
Baca Juga: Resmi Jadi Bahasa UNESCO, Berapa Jumlah Penutur Bahasa Indonesia di Dunia?
Posisi Indonesia dan Perbandingannya dengan Negara ASEAN
Masih berdasar pada data UNESCO, Indonesia mendapat posisi pertama sebagai negara dengan jumlah situs warisan dunia terbanyak dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain. Indonesia memiliki total 10 situs yang telah diakui UNESCO, baik situs warisan budaya maupun alam.
Vietnam dan Thailand berada di posisi kedua dengan masing-masing 8 situs, mencerminkan sejarah panjang dan tradisi kaya yang dimiliki kedua negara tersebut. Dilanjutkan dengan Filipina (6 situs), Malaysia (5 situs), dan Kamboja (4 situs).
Negara-negara seperti Laos, Myanmar, dan Singapura memiliki lebih sedikit situs, masing-masing dengan 3, 2, dan 1 situs, namun tetap memainkan peran penting dalam melestarikan warisan unik mereka. Brunei, sejauh ini, belum memiliki situs yang diakui oleh UNESCO.
10 Situs Warisan Dunia di Indonesia
Walaupun belum termasuk dalam negara dengan situs warisan budaya terbanyak secara global, catatan yang tinggi di kawasan ASEAN sudah merupakan suatu kebanggaan yang mencerminkan kekayaan budaya dan alam Indonesia.
Berikut ini adalah 10 situs warisan dunia yang sudah diakui UNESCO milik Indonesia.
1. Candi Borobudur
Tahun Pengesahan: 1991
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Relikui Borobudur dihiasi dengan lebih dari 2.000 panel relief yang tidak hanya menggambarkan ajaran Buddha namun juga kehidupan masyarakat kuno.
Dikenal sebagai salah satu karya seni arsitektur terbesar, Candi Borobudur kini menjadi pusat ziarah bagi umat Buddha dari seluruh dunia. Selain itu, Borobudur juga merupakan aset penting bagi sektor pariwisata kawasan setempat.
2. Taman Nasional Komodo
Tahun Pengesahan: 1991
Jenis Peninggalan: Warisan Alam
Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur merupakan habitat asli bagi spesies komodo, kadal terbesar di dunia. Taman nasionalnya sendiri dibentuk untuk melindungi spesies ini dari kepunahan, terutama karena komodo merupakan hewan endemik yang langka dan hanya ada di kawasan tersebut.
Tidak hanya untuk pelestarian komodo, taman nasional ini juga dibentuk untuk tujuan pelestarian terumbu karang serta spesies laut sekitar.
3. Candi Prambanan
Tahun Pengesahan: 1991
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Jika Borobudur didedikasikan untuk ajaran Buddha dan melambangkan tahapan pencerahan, maka Prambanan lebih ke persembahan bagi struktur vertikal Trimurti dalam agama Hindu (Brahma, Wisnu, dan Siwa).
Oleh karena itu, bentuk arsitektur keduanya cukup berbeda. Candi Prambanan berfungsi sebagai tempat ibadah Hindu dan pusat kegiatan budaya, termasuk pementasan-pementasan seni.
4. Taman Nasional Ujung Kulon
Tahun Pengesahan: 1991
Jenis Peninggalan: Warisan Alam
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia. Ujung Kulon terkenal karena menjadi habitat terakhir bagi spesies langka badak Jawa.
Selain badak Jawa, taman ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan berbagai spesies flora dan fauna yang dilindungi, seperti owa Jawa, banteng, dan aneka burung endemik.
Baca Juga: Indonesia Miliki 10 UNESCO Global Geopark, Mana Saja?
5. Situs Manusia Purba Sangiran
Tahun Pengesahan: 1996
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Situs Manusia Purba Sangiran adalah salah satu pusat studi evolusi manusia terpenting di dunia. Situs ini tidak hanya menyimpan hal-hal berkaitan dengan manusia, tetapi juga memiliki koleksi fosil flora dan fauna yang memperlihatkan perkembangan lingkungan purba. Tidak hanya fosil, tersimpan juga peninggalan budaya seperti artefak batu yang menunjukkan teknologi manusia purba.
6. Taman Nasional Lorentz
Tahun Pengesahan: 1999
Jenis Peninggalan: Warisan Alam
Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Berlokasi di Papua, taman ini mencakup beragam ekosistem, dari pantai hingga puncak tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Jaya dan pegunungan bersaljunya. Taman ini adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis asli Papua yang masih mempertahankan gaya hidup tradisional.
7. Hutan Hujan Tropis Sumatra
Tahun Pengesahan: 2004
Jenis Peninggalan: Warisan Alam
Diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Hutan Hujan Tropis Sumatra meliputi tiga taman nasional yang ikonis di Pulau Sumatra, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Hutan Hujan Tropis Sumatra memiliki peran vital sebagai salah satu paru-paru dunia. Di dalamnya, tumbuh ribuan spesies flora dan fauna eksotis, termasuk spesies yang langka.
8. Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak Sebagai Perwujudan Filosofi Tri Hita Karana
Tahun Pengesahan: 2012
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Sistem Subak merupakan sistem irigasi tradisional di Bali yang mencerminkan prinsip Tri Hita Karana atau keseimbangan antara manusia, alam, dan dewa-dewa. Sistem ini termasuk dalam ajaran kepercayaan Hindu Bali.
Keunikan dari lanskap budaya ini terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan kepercayaan spiritual dengan praktik pertanian yang berkelanjutan.
9. Warisan Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto
Tahun Pengesahan: 2019
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Tambang Batubara Ombilin menjadi simbol penting dari sejarah perburuhan di Indonesia, tepatnya pada masa kolonial. Terletak di Sawahlunto, Sumatra Barat, tambang ini memiliki infrastruktur penambangan yang canggih, termasuk rel kereta api dan sistem perumahan pekerja, yang pada masanya menjadi salah satu yang paling maju. Kawasan ini kini menjadi objek wisata sejarah dengan suasana kolonial yang kental.
10. Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Landmark Bersejarahnya
Tahun Pengesahan: 2023
Jenis Peninggalan: Warisan Budaya
Sumbu Kosmologis Yogyakarta menghubungkan berbagai tempat bersejarah, seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, dan Masjid Gedhe Kauman, yang dirancang dengan memperhatikan filosofi kosmologi masyarakat Jawa.
Sumbu Kosmologis ini menjadi simbol identitas masyarakat, mencerminkan sejarah dan nilai-nilai yang telah diwariskan. Keberadaan landmark penting ini tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat, mencerminkan keseimbangan antara manusia, alam, dan aspek spiritual.
Baca Juga: 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Diakui UNESCO
Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor