Per Juli 2022, tercatat ada sebanyak 10 juta hektare (ha) konsensi lahan pertambangan di Indonesia berdasarkan data yang dihimpun oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama Auriga.
Walhi dan Auriga juga melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan izin usaha pertambangan (IUP) seluas 5,37 juta ha dalam 8 tahun periode kepemimpinannya. Total ada 11,7 juta ha izin lahan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi. Izin di sektor pertambangan merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan hutan dan sawit.
Di antara luasnya lahan pertambangan tersebut, lebih dari seperlima atau sebesar 21 persen konsesi dikuasai oleh 10 grup usaha. Sisanya, seluas 2,6 juta hekatre dimiliki oleh 45 grup usaha. Kesepuluh grup inilah yang kemudian mendominasi daftar perusahaan dengan lahan pertambangan terluas di Indonesia saat ini, 2 di antaranya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
1. PT Timah Tbk
Peringkat pertama perusahaan dengan lahan pertambangan terluas di Indonesia diraih oleh BUMN PT Timah Tbk. Adapun total luas lahan konsensi milik PT Timah Tbk terhitung mencapai 487,52 ribu ha per Juli 2022.
PT Timah Tbk merupakan holding BUMN di industri pertambangan. PT Timah Tbk sendiri berdiri sejak 2 Agustus 1976 dan telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1995.
PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah yang memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, hingga pemasaran.
Pusat holding BUMN pertambangan satu ini berlokasi di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sementara itu untuk wilayah operasional dari PT Timah Tbk tersebar di Bangka NBelitung, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, serta Cilegon, Banten.
2. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk
Posisi ke-2 lagi-lagi ditempati oleh BUMN yakni di bawah PT Aneka Tambang Tbk atau yang lebih dikenal dengan Antam. Per Juli 2022, total luas lahan pertambangan yang dimiliki Antam mencapai 454,88 ribu ha.
Antam berdiri sebagai bagian dari holding BUMN sektor pertambangan pada tahun 1968. Antam merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor.
Adapun kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, serta batubara.
3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Sementara itu, PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau Adaro mengamankan posisi ke-3 dengan total luas lahan pertambangan sebesar 307,95 ribu ha.
Sejarah Adaro dimulai saat Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan membuka tender untuk blok-blok tersebut tahun 1976 silam. Kala itu, pemerintah Indonesia tengah meningkatkan fokus terhadap batubara.
Perusahaan Pemerintah Spanyol, Enamdisa memasang tawaran untuk Blok 8 di wilayah Tanjung, Kalimantan Selatan. Pada saat itu, tidak ada perusahaan lain yang memasang tawaran di blok tersebut karena lokasi tersebut dianggap terlalu jauh di pedalaman serta memiliki kualitas batubara yang rendah.
Enamdisa kemudian mendirikan PT Adaro Indonesia untuk mengelola aktivitas pertambangan batubara di blok tersebut. Nama Adaro dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap keluar Adaro yang memiliki peran penting dalam kegiatan penambangan di Spanyol selama beberapa abad.
4. PT Bumi Resources Tbk
Adapun posisi ke-4 diduduki oleh PT Bumi Resources Tbk. Perusahaan ini berhasil menguasai 257,24 ribu ha luas lahan pertambangan di tanah air.
PT Bumi Resources Tbk awalnya berdiri dengan nama PT Bumi Modern pada 26 Juni 1973 silam. Perusahaan ini dulunya bergerak di bidang industri perhotelan dan pariwisata. BUMI kemudian melakukan penawaran umum perdana saham di BEI pada tahun 1990.
PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,15 persen saham perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera pada tahun 1997 dan kemudian mengubah bisnis utama perseroan menjadi bidang minyak, gas alam, dan pertambangan pada tahun 1998.
5. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk atau yang kerap disingkat DSSA meraih posisi ke-5 daftar perusahaan dengan lahan pertambangan terluas di Indonesia. Adapun total lahan konsensi milik DSSA tercatat seluas 164,94 ribu ha per Juli 2022.
DSSA didirikan pada 2 Agustus 1996 dan hingga saat ini perseroan serta entitas anak menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan dan perdagangan batubara dan emas, bisnis teknologi, dan perdagangan bahan-bahan kimia.
6. PT Freeport Indonesia
Di sisi lain, PT Freeport Indonesia mencatatkan raihan di posisi ke-6 perusahaan dengan lahan pertambangan terluas di Indonesia. Per Juli 2022, PT Freeport Indonesia mengantongi IUP untuk lahan seluas 126,90 ribu ha.
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PT Freeport Indonesia menambang dan memproses bijih penghasil konsentrat yang mengandung tembaga, emas, serta perak.
Freeport Indonesia beroperasi di dataran tinggi terpencil di Pegunungan Sudirman, Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia.
7. PT Vale Indonesia Tbk
Posisi ke-7 diraih oleh PT Vale Indonesia Tbk. Adapun total luas lahan pertambangan yang dimiliki ialah sebesar 118,10 ribu ha.
PT Vale Indonesia Tbk didirikan pada 25 Juli 1968 dan tercatat melantai di BEI pada 16 Mei 1990. PT Vale membangun smelter perdananya di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kegiatan perusahaan tambang satu ini yakni melakukan eksplorasi, penambangan, dan pengolahan bijih nikel.
8. Harita Nickel
Harita Nickel berada di posisi ke-8 perusahaan dengan lahan pertambangan paling luas di Indonesia. Total lahan konsensi milik Harita Nickel pun tercatat mencapai 94,99 ribu ha per Juli 2022.
Harita Nickel merupakan salah satu lini usaha milik Harita Group yang bergerak di bidang pertambangan nikel. Harita Group sendiri telah berdiri sejak tahun 1915 sebagai perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam.
9. PT Bayan Resources Tbk
Menyusul di posisi ke-9 terdapat PT Bayan Resources Tbk yang memiliki total luas lahan pertambangan sebesar 91,90 per Juli 2022.
Bayan Group dirintis sejak tahun 1973 oleh Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dengan mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak sebagai kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan umum, dan struktur kelautan.
Pada tahun 1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak dan menjadi kontraktor tambang terkemuka hingga tahun 1998 saat PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP) diakuisisi.
10. PT Indika Energy Tbk
Terakhir, posisi ke-10 perusahaan dengan lahan perrtambangan terluas dipegang oleh PT Indika Energy Tbk. Adapun Indika telah mengantongi IUP dengan total lahan seluas 91,44 ribu ha per Juli 2022.
Perusahaan ini berdiri pada 19 Oktober 2000 yang bergerak di bidang pertambangan dan EPC. Empat tahun setelah didirikan, Indika mengakuisisi saham PT Kideco Jaya Agung yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Kalimantan Timur sebesar 41 persen.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya