10 Negara Termiskin di Asia, Apakah Indonesia Termasuk?

Perbedaan pendapatan nasional bruto per kapita negara-negara di Asia sangat mencolok, menunjukkan betapa bervariasinya tingkat kemakmuran di benua Asia.

10 Negara Termiskin di Asia, Apakah Indonesia Termasuk? Ilustrasi Suasana di Kota Kabul, Afganistan | Foto: Unsplash

Banyaknya negara miskin di Asia menunjukkan realitas yang mencerminkan ketidakmerataan ekonomi di benua ini. Status negara termiskin di Asia merujuk pada negara-negara dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita atau Gross National Income (GNI) per capita terendah di kawasan tersebut.

Pendapatan nasional bruto adalah ukuran yang digunakan untuk menilai total pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara, baik dari kegiatan ekonomi domestik maupun internasional.

Dalam konteks ini, negara-negara dengan pendapatan nasional bruto per kapita yang rendah dianggap sebagai negara miskin, karena pendapatan rata-rata penduduknya jauh di bawah standar kesejahteraan yang memadai.

Indikator pendapatan nasional bruto per kapita penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu negara karena mencerminkan daya beli dan kemampuan ekonomi warganya. 

Negara-negara dengan pendapatan nasional bruto per kapita yang rendah sering kali menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar penduduknya, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Mereka juga cenderung mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi, kesenjangan sosial yang lebar, dan keterbatasan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi.

Setiap negara di Asia memiliki pendapatan nasional bruto per kapita yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor seperti sumber daya alam, tingkat pendidikan, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi. 

Baca juga: Tingkat Kemiskinan di Asia Tenggara 2023

Pendapatan Nasional Bruto per Kapita Negara Termiskin di Asia | GoodStats

Asia sebagai benua yang penuh dengan keberagaman, memiliki beberapa negara dengan tingkat kesejahteraan ekonomi yang sangat rendah. Salah satu negara termiskin di Asia adalah Afghanistan, dengan PNB per kapita sebesar $390.

Angka ini mencerminkan kondisi ekonomi yang sangat terpuruk, di mana sebagian besar penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan menghadapi tantangan besar dalam mengakses kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan.

Situasi tidak jauh berbeda dialami oleh Syria, yang memiliki pendapatan nasional bruto per kapita sebesar $760. Konflik berkepanjangan dan ketidakstabilan politik di negara ini telah menghancurkan infrastruktur ekonomi dan sosial, mengakibatkan kemiskinan yang meluas dan sulitnya pemulihan ekonomi.

Kondisi yang mirip terlihat di Yaman, dengan pendapatan nasional bruto per kapita $840, akibat perang saudara yang berkepanjangan. Hal ini memperparah krisis kemanusiaan dan membuat negara ini salah satu yang paling membutuhkan bantuan internasional.

Myanmar dan Tajikistan masing-masing dengan pendapatan nasional bruto per kapita sebesar $1.210, menunjukkan tantangan yang kompleks.

Myanmar, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, terhambat oleh ketidakstabilan politik dan konflik etnis yang memperlambat pertumbuhan ekonominya. Di sisi lain, Tajikistan menghadapi kesulitan karena geografis dan infrastruktur yang terbatas, yang menghalangi negara ini untuk memanfaatkan potensi ekonominya secara maksimal.

Nepal dengan pendapatan nasional bruto per kapita $1.340, terus berjuang dengan tantangan geografis yang keras dan bencana alam yang sering terjadi. Hal ini menjadi salah satu yang menghambat perkembangan ekonominya.

Sementara itu, Kirgistan dengan pendapatan nasional bruto per kapita $1.410 menunjukkan sedikit peningkatan namun masih menghadapi masalah ketidakstabilan ekonomi dan sosial yang signifikan.

Pakistan dengan pendapatan nasional bruto per kapita $1.580 memiliki populasi yang besar dan beragam, namun masalah politik dan sosial yang kronis menghambat kemajuan ekonomi yang merata di seluruh negeri.

Kamboja, dengan pendapatan nasional bruto per kapita $1.700, telah menunjukkan beberapa tanda pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan manufaktur, namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal kemiskinan pedesaan dan kesenjangan ekonomi.

Timor Leste, dengan pendapatan nasional bruto per kapita $1.970, merupakan salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Meskipun telah mencapai beberapa kemajuan sejak kemerdekaannya, Timor Leste masih berjuang untuk membangun infrastruktur dasar dan memperbaiki kualitas hidup penduduknya.

Baca juga: 10 Negara Termiskin di Eropa

Indonesia tidak termasuk dalam daftar 10 negara termiskin di Asia, yang diukur berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita. Dengan perekonomian yang lebih kuat dan beragam, Indonesia telah mencapai tingkat kesejahteraan yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara seperti Afghanistan, Syria, dan Yaman.

Pendapatan nasional bruto per kapita Indonesia yang jauh melampaui angka yang tercatat di negara-negara tersebut, mencerminkan stabilitas ekonomi dan perkembangan yang lebih signifikan.

Meskipun Indonesia masih menghadapi tantangan seperti kesenjangan sosial dan kemiskinan di beberapa daerah, namun kemajuan infrastruktur, industrialisasi, dan pertumbuhan sektor jasa telah membantu meningkatkan standar hidup secara keseluruhan.

Upaya berkelanjutan dalam reformasi ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia juga berkontribusi pada pencapaian yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara termiskin di kawasan Asia.

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Rupiah Peringkat Ketiga Mata Uang dengan Nilai Tukar Termurah di Dunia

Sebagian mata uang memiliki nilai tukar yang rendah, sebagian lainnya tinggi. Cari tahu posisi nilai tukar rupiah di dunia!

Indonesia Paling Banyak Ekspor Tembaga ke China

Selain tembaga, ekspor timah hingga rumput laut Indonesia juga terbesar ke negara tersebut. China sudah sejak lama menjadi mitra dagang Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook