Wanita Kawin/Pernah Kawin Cenderung Berstatus NEET, Apa Penyebabnya?
8 Agustus 2024Di Indonesia, sebanyak 95,27% wanita kawin/pernah kawin mendapat status NEET. Faktor sosial, budaya, dan keterampilan jadi beberapa pemicunya
Di Indonesia, sebanyak 95,27% wanita kawin/pernah kawin mendapat status NEET. Faktor sosial, budaya, dan keterampilan jadi beberapa pemicunya
Punya pasangan hidup jadi alasan utama pernikahan di Indonesia, sedangkan di Amerika, mendapat keamanan finansial menjadi alasan nomor satu
Literasi keuangan yang rendah memengaruhi kesiapan warga RI dalam menghadapi masa depan, terutama mengenai masalah pensiun dan pendidikan
Gen Z memilih sewa rumah atau kos setelah menikah demi menghindari konflik dengan pasangan
Persentase anak muda Indonesia yang berstatus lajang terus meningkat, mengindikasikan adanya pergeseran usia perkawinan maupun minat menikah yang makin menurun.
Sejak 2018, angka pernikahan Indonesia terus menurun dan tahun 2023 tercatat memiliki jumlah terendah. Penurunan terbanyak terjadi pada 2020
Penyebab utama kasus perceraian di Indonesia adalah perselisihan (251 ribu kasus). BKKBN RI menilai pentingnya menghindari toxic people untuk cegah hal ini.
Menurut data Kementerian Agama, bulan Juli menyumbang 16,84% peristiwa nikah dari data keseluruhan penikahan yang terjadi sepanjang tahun 2022.
Tren usia menikah terjadi pada usia 22 tahun tetapi faktanya usia awal mengalami hubungan seksual terjadi pada usia 15-19 tahun, bagaimana faktanya?
Usia pernikahan mengalami kemunduran, BKKBN menyampaikan bahwa pendidikan pantas menjadi salah satu alasan utama yang melatarbelakangi.
Laporan terbaru BPS tahun 2024 menunjukan Indonesia menghadapi fenomena yang cukup menarik dimana BPS menggambarkan penurunan drastis dalam angka pernikahan.
Presentase penduduk RI kawin terus menurun dari tahun ke tahun
Berdasarkan data UNICEF, Niger merupakan negara dengan tingkat perkawinan anak perempuan di bawah usia 18 tahun tertinggi di dunia
23% berpendapat bahwa poligami dapat diterima secara moral, 75% sebaliknya, 1% tergantung kondisi dan 1% lagi tidak beropini
78% responden menganggap perceraian dapat diterima secara moral, sementara 18% menyatakan sebagai tindakan salah sisanya tidak berpendapat
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk belum menikah
Menurut survei usia ideal untuk menikah adalah 30 tahun keatas untuk pria dan usia 22-25 tahun untuk wanita
12% pasangan merasa perselingkuhan dapat diterima, 85% menganggapnya salah secara moral, 2% tergantung pada kondisi, dan 1% tanpa pandangan khusus
Hasil survei menunjukkan jumlah Generasi Milenial lebih banyak yang tidak ingin menikah daripada Gen Z.
Gen Z yang lebih menyukai pesta pernikahan sederhana berada pada angka 39 persen, sementara yang lebih menyukai pesta besar-besaran berada pada angka 30 persen.
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook